Chat Terakhir Marsda TNI Fajar Adriyanto di Grup Alumni SMA Sehari Sebelum Gugur

Chat Terakhir Marsda TNI Fajar Adriyanto di Grup Alumni SMA Sehari Sebelum Gugur

sehatmu.com – Kabar duka menyelimuti institusi TNI dan masyarakat Indonesia. Marsekal Muda (Marsda) TNI Fajar Adriyanto dinyatakan gugur dalam kecelakaan pesawat tempur TNI AU yang terjadi di sekitar area Lanud Halim Perdanakusuma. Namun, ada satu hal yang mengiris hati netizen dan rekan-rekannya: chat terakhir Fajar Adriyanto di grup alumni SMA yang ternyata dikirim hanya sehari sebelum tragedi maut itu terjadi.

Chat tersebut kini viral dan mengundang simpati mendalam dari banyak pihak. Ungkapan yang ditulis Fajar dalam grup WhatsApp alumni SMA bukan hanya pesan biasa—itu seperti perpisahan yang tak terucap secara langsung. Kehangatan, semangat, dan rasa cinta pada teman lama terekam jelas dalam teks yang belakangan dianggap sebagai “wasiat terakhir”.

Lalu seperti apa isi chat terakhir tersebut? Apa saja respons para sahabat semasa SMA-nya? Dan bagaimana publik menanggapi kepergian mendadak sang perwira tinggi TNI AU ini? Berikut ulasan lengkapnya.

Sosok Marsda TNI Fajar Adriyanto di Mata Rekan dan Alumni

Fajar Adriyanto bukan sekadar pejabat tinggi TNI. Ia dikenal sebagai pribadi hangat dan bersahaja. Lahir dan besar di Yogyakarta, Fajar menempuh pendidikan menengah di salah satu SMA negeri ternama di sana. Ia dikenal sebagai siswa cerdas, berkarakter kuat, dan aktif di berbagai kegiatan sekolah. Tak heran jika setelah puluhan tahun lulus, hubungan Fajar dengan rekan-rekan SMA-nya masih terjalin sangat erat lewat grup WhatsApp alumni.

Di dunia militer, karier Fajar tergolong cemerlang. Ia menjabat sejumlah posisi penting dan terakhir menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasau. Jabatan itu menempatkannya sebagai tokoh kunci dalam perencanaan strategis pertahanan udara Indonesia.

Namun di balik atribut pangkat dan jabatan, Fajar tetap menjadi “teman lama” bagi rekan-rekannya. Ia kerap menyapa lebih dulu di grup, bercanda, memberi semangat, bahkan ikut mengatur agenda reuni.

Detik-Detik Terakhir: Chat Penuh Makna di Grup Alumni

Sehari sebelum kecelakaan, Marsda TNI Fajar Adriyanto menuliskan sebuah pesan di grup WhatsApp alumni. Chat itu awalnya dianggap biasa saja oleh sebagian anggota, tapi kini menjadi momen paling dikenang.

Isi chat tersebut adalah:

“Semangat terus ya teman-teman, tetap sehat dan bahagia. Hidup ini singkat, jangan lupa tertawa dan bersyukur. Sampai jumpa di pertemuan berikutnya.🙏”

Kata-kata itu terasa ringan saat dikirim, tapi kini menggema dengan makna yang dalam. Banyak sahabatnya mengaku merinding ketika membaca ulang pesan itu setelah mendengar kabar bahwa Fajar gugur dalam kecelakaan tragis.

Beberapa anggota grup bahkan menyebut chat itu seperti “salam terakhir” dari seseorang yang sudah merasakan waktunya tak lama lagi. Sebagian besar dari mereka langsung membagikan tangkapan layar isi chat tersebut ke media sosial sebagai bentuk penghormatan.

Kecelakaan Tragis yang Merenggut Nyawa

Kecelakaan pesawat tempur TNI AU yang terjadi di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma pada 1 Agustus 2025 itu mengguncang publik. Pesawat yang ditumpangi oleh Marsda TNI Fajar Adriyanto bersama seorang pilot dilaporkan mengalami gangguan teknis sesaat setelah lepas landas.

Meski telah dilakukan upaya penyelamatan, kecelakaan tak terhindarkan. Keduanya dinyatakan gugur dalam tugas. Jenazah Fajar Adriyanto langsung dievakuasi ke rumah sakit militer dan diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan dengan upacara militer.

Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Udara turut menyampaikan belasungkawa mendalam. Negara kehilangan salah satu putra terbaiknya, yang selama hidupnya mengabdi tanpa henti demi pertahanan udara Indonesia.

Reaksi Alumni dan Masyarakat: Duka yang Dalam dan Kenangan Abadi

Setelah kabar gugurnya Fajar menyebar, grup WhatsApp alumni pun berubah menjadi ruang duka. Banyak yang menuliskan kenangan pribadi, tangisan virtual, hingga doa panjang untuk sahabat mereka.

“Mas Fajar itu bukan cuma teman. Dia inspirasi. Selalu rendah hati, selalu care, dan selalu menyemangati.”
— Anjar, teman sekelas Fajar di SMA

“Saya masih nggak percaya. Baru kemarin beliau chat dan bercanda di grup. Sekarang sudah pergi. Kehilangan besar buat kita semua.”
— Dina, alumni angkatan yang sama

Tak hanya dari kalangan alumni, netizen juga ramai mengucapkan belasungkawa di media sosial. Hastag #MarsdaFajarAdriyanto dan #SelamatJalanPakFajar sempat masuk trending di Twitter (X) dan Instagram, berisi ribuan unggahan tentang sosok Fajar yang inspiratif dan penuh dedikasi.

Kehilangan Besar untuk Dunia Militer

Kepergian Marsda Fajar Adriyanto tidak hanya menyisakan duka bagi keluarga dan teman-teman, tapi juga untuk institusi TNI AU dan pertahanan Indonesia secara keseluruhan. Ia merupakan sosok perencana yang visioner, mampu merumuskan berbagai program strategis yang memperkuat postur pertahanan udara nasional.

Dengan posisinya sebagai Asrena Kasau, Fajar banyak berperan dalam memodernisasi alutsista dan menyusun kebijakan efisiensi anggaran pertahanan. Banyak rekan sejawatnya menyebutnya sebagai “pemikir tenang” yang bekerja dalam senyap tapi berdampak besar.

Kini, nama Fajar Adriyanto telah diabadikan sebagai salah satu pahlawan gugur dalam tugas. TNI AU menyatakan akan memberikan penghargaan khusus dan mempertimbangkan pemberian nama fasilitas militer atas jasanya.