Ramai Keluhan Gagal Top Up GoPay Senin Siang, Ini Penjelasan dan Solusi dari Gojek

Ramai Keluhan Gagal Top Up GoPay Senin Siang, Ini Penjelasan dan Solusi dari Gojek

sehatmu.com – Senin siang, 4 Agustus 2025, media sosial mendadak ramai keluhan dari para pengguna dompet digital GoPay. Banyak yang melaporkan mengalami gagal top up GoPay saldo terpotong, tapi tidak masuk ke akun mereka. Kejadian ini memicu kepanikan di kalangan pengguna aktif, terutama mereka yang mengandalkan GoPay untuk transaksi harian seperti bayar makan siang, ojek online, hingga belanja daring.

Beberapa tagar sempat muncul di X (Twitter) dan TikTok seperti #GoPayError, #TopUpGoPay, hingga #SaldoHilang. Banyak pengguna mengunggah bukti transaksi berhasil dari mobile banking mereka, tapi dengan saldo GoPay yang tetap nol. Situasi ini menimbulkan kebingungan besar, apalagi insiden serupa juga terjadi beberapa bulan sebelumnya.

Lantas, apa penyebab kejadian ini? Apakah uang pengguna benar-benar hilang? Dan apa yang harus dilakukan jika kamu mengalami hal yang sama? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Kronologi Masalah Top Up GoPay Gagal tapi Saldo Terpotong

Masalah ini mulai dirasakan sekitar pukul 11.30 WIB. Sejumlah pengguna yang melakukan top up GoPay melalui bank BCA, BNI, Mandiri, hingga dompet digital lain seperti DANA dan OVO mengaku saldo rekening mereka langsung terpotong, namun saldo GoPay tidak bertambah.

Keluhan langsung membanjiri kolom komentar media sosial milik Gojek Indonesia. Sebagian besar pengguna mengatakan transaksi mereka telah sukses dari sisi bank, lengkap dengan bukti transfer. Namun, saldo GoPay tetap tidak menunjukkan penambahan. Bahkan ada yang sudah menunggu lebih dari satu jam, tetap tidak ada perubahan.

Berikut contoh keluhan warganet yang viral:

“Top up GoPay Rp100 ribu dari BCA jam 11.47, uangnya udah kepotong tapi saldo GoPay-nya 0! @gojekindonesia kenapa lagi nih?”
— @hanifnurf

“Baru aja top up buat bayar makan, malah error. Ini udah yang ke-3 kalinya, fix GoPay makin gak bisa diandalkan.”
— @rizkiana_

Kejadian ini tidak hanya terjadi di Jabodetabek, tapi juga dilaporkan oleh pengguna di Surabaya, Medan, Bandung, hingga Makassar. Hal ini mengindikasikan bahwa kemungkinan besar masalahnya berada di sistem pusat atau server internal Gojek.

Penjelasan Resmi dari Gojek Terkait Gangguan Top Up GoPay

Menanggapi maraknya laporan, pihak Gojek langsung memberikan klarifikasi resmi lewat akun Twitter dan Instagram mereka. Dalam pernyataan tersebut, Gojek mengakui sedang terjadi gangguan sistem sementara yang berdampak pada proses top up GoPay.

Berikut kutipan resmi dari Gojek:

“Kami menyadari bahwa saat ini beberapa pengguna mengalami kendala dalam proses top up GoPay. Tim kami sedang bekerja maksimal untuk menyelesaikannya secepat mungkin. Kami pastikan dana Anda aman dan akan segera dikreditkan ke akun masing-masing.”
— Gojek Indonesia, 4 Agustus 2025, pukul 13.10 WIB

Pihak Gojek juga menyarankan agar pengguna yang belum menerima saldo top up dalam 2 jam dapat menghubungi layanan pelanggan melalui fitur Help Center di aplikasi Gojek. Mereka menjanjikan seluruh dana yang “tertahan” akan dikembalikan atau dikreditkan maksimal 1×24 jam.

Apakah Dana yang Terpotong Akan Kembali?

Salah satu kekhawatiran terbesar pengguna tentu adalah kehilangan dana. Namun perlu diketahui bahwa dalam sistem transaksi digital, apalagi yang melibatkan pihak perbankan dan dompet digital, proses “pending” bukan berarti dana hilang.

Menurut penjelasan dari pakar sistem pembayaran digital, proses ini sering kali disebabkan oleh:

  1. Overload server: Ketika permintaan top up melonjak tinggi dalam waktu bersamaan, server bisa mengalami delay dalam sinkronisasi data.

  2. Masalah integrasi API: Antarmuka penghubung antara sistem bank dan GoPay bisa mengalami error parsing, sehingga transaksi tidak langsung masuk.

  3. Proses settlement tertunda: Beberapa metode pembayaran membutuhkan waktu konfirmasi antar sistem backend sebelum dana dikreditkan ke akun tujuan.

Jadi, dana yang “menggantung” ini tidak benar-benar hilang, hanya tertahan di sistem dan akan dikembalikan atau masuk otomatis setelah sistem pulih.

Langkah yang Bisa Dilakukan Jika Mengalami Masalah Serupa

Buat kamu yang mengalami masalah gagal top up GoPay saldo terpotong, berikut langkah praktis yang bisa dilakukan:

  1. Tunggu hingga 1×24 jam
    Biasanya masalah seperti ini bisa pulih dalam hitungan jam. Tunggu hingga saldo masuk otomatis, sambil cek notifikasi dari Gojek.

  2. Laporkan melalui Help Center di Aplikasi Gojek

    • Masuk ke aplikasi Gojek

    • Pilih “Akun” > “Bantuan” > “Masalah dengan Top Up”

    • Unggah bukti transaksi dari bank/digital wallet

    • Isi detail waktu dan jumlah top up

  3. Cek mutasi rekening atau riwayat transaksi
    Pastikan dana benar-benar terpotong dari sumber awal. Jangan hanya mengandalkan saldo, tapi cek juga mutasi detail.

  4. Pantau informasi resmi dari Gojek
    Ikuti akun media sosial resmi @gojekindonesia untuk pembaruan status gangguan.

Seberapa Sering Gangguan GoPay Terjadi?

Meskipun GoPay termasuk salah satu dompet digital terbesar di Indonesia dengan puluhan juta pengguna aktif, insiden gangguan top up seperti ini ternyata bukan yang pertama. Dalam setahun terakhir, tercatat sudah beberapa kali terjadi keluhan serupa, terutama saat:

  • Puncak jam makan siang (11.00–13.00 WIB)

  • Tanggal gajian (akhir atau awal bulan)

  • Event promo besar (seperti diskon GoFood atau cashback GoPay Coins)

Lonjakan trafik yang tinggi dalam waktu singkat memang bisa jadi tantangan tersendiri untuk infrastruktur digital. Namun sebagai penyedia layanan besar, ekspektasi publik tentu adalah keandalan dan kecepatan respons.

GoPay Perlu Perbaiki Kepercayaan Pengguna?

Ketika Error Berulang, Loyalitas Bisa Mulai Luntur

Insiden seperti ini bisa jadi peringatan penting bagi Gojek dan GoPay. Di tengah persaingan ketat dengan DANA, OVO, dan ShopeePay, isu keandalan layanan bisa jadi penentu loyalitas pengguna. Jika error teknis seperti gagal top up GoPay saldo terpotong terjadi berulang dan penanganannya lambat, pengguna bisa beralih ke platform lain yang dianggap lebih stabil.

GoPay harus mempercepat sistem monitoring error real-time, transparan dalam komunikasi saat gangguan, dan memberikan kompensasi (seperti cashback atau voucher) kepada pengguna terdampak sebagai bentuk goodwill.

Apalagi sebagian besar pengguna mengandalkan GoPay untuk kebutuhan sehari-hari. Jika dompet digital tidak bisa diandalkan saat dibutuhkan, maka nilai gunanya bisa cepat menurun.